Sabtu, 17 Maret 2012

Renungan Kata Bunda

 
saat kau kecil kau bertanya kepadaku | "bunda, mengapa semua orang bebas bermain berkejar-kejar, sementara aku harus belajar?" Seringkali engkau menangis mengadu | "bunda, mengapa saat temanku dikelilingi mainan, sementara aku harus menghafalkan ayat Al-Qur'an?"  Engkau juga selalu mengeluh | "bunda, mengapa anak yang lain boleh membaca komik manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?"  Mungkin engkau juga berpikir | "bunda, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?"
Anakku, dengarkanlah bunda untuk saat ini | dengarkan saja bunda, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu. Anakku, mungkin bunda tak dapat mengungkapkan semua dengan kata | namun bunda menyimpan rencana terbaik bagimu dalam dada. saat kau beranjak dewasa | kau akan terbang lebih tinggi dari yang lainnya, berlari lebih cepat daripada yang lainnya. orang-oranglah yang akan membaca tentang ceritamu, dan engkau akan dikejar karena ilmumu, dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu
saat telah mulai baligh engkau berucap | "aku sudah besar, bunda boleh berhenti bersikap terlalu khawatir, aku sudah pintar", saat beranjak dewasa engkau berteriak kepadaku | "mengapa tak boleh aku bercinta, kau tahu aku sekarang sudah dewasa"  Ketika telah bekerja kau katakan | "aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri"  dan bila engkau memiliki hidupmu sendiri | "aku tak miliki banyak waktu, bila sempat aku akan menjengukmu"
Anakku, perhatikan bunda | seorang anak mungkin berubah dewasa, namun menjadi bunda berarti untuk selamanya. Anakku, dengarkan bunda kali ini | jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat.  Engkau mungkin bisa melihat masa depanmu dengan jelas | namun mataku yang mulai rabun melihatnya dengan lebih jelas.
Bbunda tersenyum mendengar alasanmu, anakku datanglah semasa engkau sempat | lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu. Bila masa tuaku tiba di sebuah waktu | aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada anak istri yang harus engkau beri waktu.  Mungkin bunda sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu | namun bunda akan selalu mengingatmu dalam shalat dan doaku, Annakku
.saat  bunda pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai| bahagaia bunda bila engkau menyembah Ilahi Rabbii, sesal bunda hanya satu, kenapa bunda tak bisa lebih lama bersamamu | menjagamu dari maksiat dan membimbingmu selalu dalam taat 
(sumber :http://www.facebook.com/pages/ARtikeL-reNungaN-kisaH-mOtifasi/103134439723509)

1 comments:

  1. Artikelnya sunggung menyentuh kalbu pak...
    Semoga dengan artikel ini anak lebih berbakti kepada ibunya amin

    BalasHapus

Powered By Blogger

Yayasan Ponpes Darussalam Martapura

Pengikut

Cari Blog Ini