KEBERKAHAN SEBUAH AMAL YANG IKHLAS
SUBHANALLAH, LEBAT SEKALI BUAHNYA : KEBERKAHAN SEBUAH AMAL YANG IKHLAS
-------------------------------------------------------------------------------------------
Laksana sebuah buah ada manusia-manusia yang hidup lalu mati tanpa
menghasilkan buah apa pun, ada pula manusia-manusia yang berumur tidak
panjang tetapi dalam usianya yang singkat mereka telah melahirkan
buah-buah yang luar biasa segar dan selalu dinikmati ummat sebagai
makanan ruhani dan pelepas dahaga batin.
Madzhab fiqih
tidaklah hanya 4, ada madzhab-madzhab lain seperti madzhab At Tsauri,
Madzhab Ibn Hazm dan sebagainya, tetapi dari sekian banyak madzhab hanya
4 madzhab milik Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy Asyafi'i, dan
Imam Ahmad. Madzhab mereka menyebar di seluruh penjuru negeri di dunia
ini dan menjadi rujukan dan santapan begitu banyak sekali ummat.
Imam Ahmad memiliki kelebihan lain, jihadnya yang luar biasa menegakkan
aqidah yang benar di atas manhaj ahlu sunnah wal jama'ah menjadikan
namanya harum dan selalu dijadikan rujukan bagi siapa saja yang ingin
merujuk aqidah yang shahih. Hampir di setiap zaman selalu muncul
orang-orang yang terinspirasi dan tegak menyerukan apa yang telah beliau
serukan dahulu, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul Qayyim, Imam Ibnu
Katsir, Imam Al Barbahari, Imam Abul Hasan Al Asy'ari, Syaikh Abdul
Qadir Jailani, Imam Ibnu Qudamah adalah buah-buah yang begitu besar dan
hebatnya dari pohon yang begitu berkah yaitu pohon yang bernama Ahmad
ibn Hanbal r.a, buah yang gagah dan selalu tegak berdiri membela al haqq
dan tak pernah takut pada siapa pun di saat penyimpangan begitu
merajalela, buah yang sesuai dengan pohonnya.
Dalam karya tulis
pun ada karya-karya yang buahnya begitu melegenda. Syarah Shahih
Bukhari tidaklah satu tapi dari sekian banyak syarah, hanya Fathul Bari
yang begitu melegenda sampai-sampai para ulama mengatakan " la hijrata
ba'dal fathi " atau tidak perlu pindah kitab lain bila telah memiliki
kitab Fathul Bari. Di antara pohon-pohon lain yang berhasil mencuri
perhatian ummat adalah Arba'in An Nawawi, kumpulan haditsh arba'in
bukanlah An Nawawi satu-satunya yang menghimpun tapi kitab inilah yang
lebih terasa keberkahannya hingga kini selain juga kitab karangan beliau
Riyadhus Shalihin. Begitu juga dengan kitab Bulughul Maram dan
syarahnya Subulussalam, begitu terasa sekali keberkahan dari dua kitab
ini.
Sesungguhnya saya melihat seperti ada sebuah kekuatan
rahasia di balik semua keberkahan itu, apak yang membedakan antara satu
dengan yang lainnya, sehingga yang ini begitu lebih terasa keberkahannya
dan yang itu tidak, bahkan tidak sedikit yang musnah tanpa tekenang
lagi. Saya melihat rahasia itu adalah apa yang telah digariskan dalam
Al Qur'an :
" tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah
membuat perumpamaan baik (kalimat tauhid) seperti pohon yang baik,
akarnya kuat menghunjam dan cabang-cabangnya menjulang ke langit. "
Subhanallah, saya melihat yang membuat begitu berkah dan tersebarnya
karya-karya, amal, dan jihad mereka tidak semata dari kualitas penanya,
kecerdasan pemasarannya, atau kecanggihan mesin cetaknya, tetapi lebih
pada sebuah kekuatan yang tertanam dan tersembunyi dalam jiwa-jiwa
mereka yaitu KEIKHLASAN yang begitu kuat terhadap Allah s.w.t di mana
itu adalah inti tauhid. Imam Ahmad r.a adalah seorang imam yang
terkenal tidak pernah mau menuliskan karya-karyanya, hampir semua
karyanya ditulis oleh murid-muridnya melalui periwayatan dan pernah
suatu ketika ketika Imam Ahmad disodorkan kumpulan karya-karya yang
dituliskan muridnya beliau menangis karena takutnya pada Allah. Imam
Nafi' pelayan Ibnu Umar r.a walaupun tidak begitu dikenal karya-karyanya
tapi ilmunya menyebar luas lewat satu-satunya muridnya yang bertahan di
halaqahnya yaitu Imam Malik, dari Imam Malik lahirlah Imam Asy Syafi'i,
dari rahim madrasah Asy Syafi'i lahirlah Imam Ahmad dan para imam
lainnya. Ada kisah yang menarik tentang Imam Nafi' yang diceritakan
Imam Malik, Imam Nafi' adalah guru yang terkenal berwatak keras dan
tidak ada yang sabar belajar dengan beliau kecuali Imam Malik. Walaupun
hanya mengajar satu orang, Imam Nafi' tetap sabar dan ikhlas
mengajarkan ilmu pada muridnya ini tanpa rasa jenuh atau bosan selama
bertahun-tahun hanya memiliki murid satu. Berkat keikhlasan dan
kesabaranya maka lahirlah seorang imam besar dari tangan asuhannya yaitu
Imam negeri Hijaza, Imam Malik bin Anas r.a
(dari berbagai sumber)
0 comments:
Posting Komentar