Sabtu, 17 Maret 2012

KEBERKAHAN SEBUAH AMAL YANG IKHLAS

SUBHANALLAH, LEBAT SEKALI BUAHNYA : KEBERKAHAN SEBUAH AMAL YANG IKHLAS
-------------------------------------------------------------------------------------------
Laksana sebuah buah ada manusia-manusia yang hidup lalu mati tanpa menghasilkan buah apa pun, ada pula manusia-manusia yang berumur tidak panjang tetapi dalam usianya yang singkat mereka telah melahirkan buah-buah yang luar biasa segar dan selalu dinikmati ummat sebagai makanan ruhani dan pelepas dahaga batin.

Madzhab fiqih tidaklah hanya 4, ada madzhab-madzhab lain seperti madzhab At Tsauri, Madzhab Ibn Hazm dan sebagainya, tetapi dari sekian banyak madzhab hanya 4 madzhab milik Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy Asyafi'i, dan Imam Ahmad. Madzhab mereka menyebar di seluruh penjuru negeri di dunia ini dan menjadi rujukan dan santapan begitu banyak sekali ummat.

Imam Ahmad memiliki kelebihan lain, jihadnya yang luar biasa menegakkan aqidah yang benar di atas manhaj ahlu sunnah wal jama'ah menjadikan namanya harum dan selalu dijadikan rujukan bagi siapa saja yang ingin merujuk aqidah yang shahih. Hampir di setiap zaman selalu muncul orang-orang yang terinspirasi dan tegak menyerukan apa yang telah beliau serukan dahulu, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul Qayyim, Imam Ibnu Katsir, Imam Al Barbahari, Imam Abul Hasan Al Asy'ari, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Imam Ibnu Qudamah adalah buah-buah yang begitu besar dan hebatnya dari pohon yang begitu berkah yaitu pohon yang bernama Ahmad ibn Hanbal r.a, buah yang gagah dan selalu tegak berdiri membela al haqq dan tak pernah takut pada siapa pun di saat penyimpangan begitu merajalela, buah yang sesuai dengan pohonnya.

Dalam karya tulis pun ada karya-karya yang buahnya begitu melegenda. Syarah Shahih Bukhari tidaklah satu tapi dari sekian banyak syarah, hanya Fathul Bari yang begitu melegenda sampai-sampai para ulama mengatakan " la hijrata ba'dal fathi " atau tidak perlu pindah kitab lain bila telah memiliki kitab Fathul Bari. Di antara pohon-pohon lain yang berhasil mencuri perhatian ummat adalah Arba'in An Nawawi, kumpulan haditsh arba'in bukanlah An Nawawi satu-satunya yang menghimpun tapi kitab inilah yang lebih terasa keberkahannya hingga kini selain juga kitab karangan beliau Riyadhus Shalihin. Begitu juga dengan kitab Bulughul Maram dan syarahnya Subulussalam, begitu terasa sekali keberkahan dari dua kitab ini.

Sesungguhnya saya melihat seperti ada sebuah kekuatan rahasia di balik semua keberkahan itu, apak yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, sehingga yang ini begitu lebih terasa keberkahannya dan yang itu tidak, bahkan tidak sedikit yang musnah tanpa tekenang lagi. Saya melihat rahasia itu adalah apa yang telah digariskan dalam Al Qur'an :

" tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan baik (kalimat tauhid) seperti pohon yang baik, akarnya kuat menghunjam dan cabang-cabangnya menjulang ke langit. "

Subhanallah, saya melihat yang membuat begitu berkah dan tersebarnya karya-karya, amal, dan jihad mereka tidak semata dari kualitas penanya, kecerdasan pemasarannya, atau kecanggihan mesin cetaknya, tetapi lebih pada sebuah kekuatan yang tertanam dan tersembunyi dalam jiwa-jiwa mereka yaitu KEIKHLASAN yang begitu kuat terhadap Allah s.w.t di mana itu adalah inti tauhid. Imam Ahmad r.a adalah seorang imam yang terkenal tidak pernah mau menuliskan karya-karyanya, hampir semua karyanya ditulis oleh murid-muridnya melalui periwayatan dan pernah suatu ketika ketika Imam Ahmad disodorkan kumpulan karya-karya yang dituliskan muridnya beliau menangis karena takutnya pada Allah. Imam Nafi' pelayan Ibnu Umar r.a walaupun tidak begitu dikenal karya-karyanya tapi ilmunya menyebar luas lewat satu-satunya muridnya yang bertahan di halaqahnya yaitu Imam Malik, dari Imam Malik lahirlah Imam Asy Syafi'i, dari rahim madrasah Asy Syafi'i lahirlah Imam Ahmad dan para imam lainnya. Ada kisah yang menarik tentang Imam Nafi' yang diceritakan Imam Malik, Imam Nafi' adalah guru yang terkenal berwatak keras dan tidak ada yang sabar belajar dengan beliau kecuali Imam Malik. Walaupun hanya mengajar satu orang, Imam Nafi' tetap sabar dan ikhlas mengajarkan ilmu pada muridnya ini tanpa rasa jenuh atau bosan selama bertahun-tahun hanya memiliki murid satu. Berkat keikhlasan dan kesabaranya maka lahirlah seorang imam besar dari tangan asuhannya yaitu Imam negeri Hijaza, Imam Malik bin Anas r.a

(dari berbagai sumber)

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Yayasan Ponpes Darussalam Martapura

Pengikut

Cari Blog Ini